Monday, October 1, 2012

STOP TAWURAN!! INDAHNYA PERDAMAIAN



Dalam tulisan saya yang pertama ini saya akan mengulas sedikit tentang perkalahian anatar pelajar yang sedang marak diperbincangkan akhir-akhir ini. Seperti yang kita ketahui, dalam sepekan ini sudah terjadi tiga perkelahian antar pelajar di Jakarta yang mengakibatkan dua orang tewas dan satu orang kritis. Pada Senin (24/9/2012) terjadi tawuran antara siswa SMAN 6 dan SMAN 70 yang menyebabkan tewasnya Alawy Yusianto Putra (15), siswa kelas X SMAN 6. Alawy tewas akibat dibacok dengan arit di bagian dada. Polisi telah berhasil menangkap pelakunya, yakni Fitra Ramadhani alias doyok (19), siswa SMAN 70 kelas XII. Pelaku ditangkap 3 hari kemudian di Yogyakarta karena sempat melarikan diri. Pelaku sebelumnya sudah pernah terlibat kasus hukum karena tawuran pelajar 2011, saat itu korban mengalami bocor di bagian kepalanya karena dihantam gir sepeda motor.
Pada Rabu (26/9/2012) terjadi dua kasus sekaligus. Tawuran pelajar antara siswa SMK Yayasan Karya 66 dan Kartika Zeni di Manggarai yang menyebabkan tewasnya siswa Yayasan Karya 66, Deny Yanuar dengan luka di dada dan pinggang. Pelakunya, AD, juga telah berhasil ditangkap. Saat ini baik FR maupun AD telah ditahan di Mapolres Jakarta Selatan. Tawuran juga terjadi dikawasan Halim, Jakarta Timur. Seorang pelajar SMK Mahardika, Susilo, kritis akibat luka bacok dibagian kanan perutnya.
            Hal ini sudah diluar kewajaran. Kegiatan yang telah dianggap tradisi lambat laun mulai menyadarkan banyak pihak untuk mulai berhenti melakukan kegiatan buruk ini. Salah satunya sekolah yang dulu dikenal sebagai Jagoan Tawuran, SMAN 1 Jakarta Pusat (Boedoet).
Pada akun resmi alumni Boedoet tahun 2004 ( @Boedoet2004 ) ditulis “Perhatian! Undangan resmi & terbuka: “STOP TAWURAN, INDAHNYA KEBERSAMAAN & PERDAMAIAN”. Sabtu 29/09/2012 pkl.17.00, jln Boedi Oetomo, Jakpus”. Dalam kegiatan ini, SMAN 1 Budi Utomo bersama 23 SMA dan SMP mendeklarasikan Aksi Damai Pelajar Stop Tawuran. Selain pendeklarasian tersebut juga ada acara penyalaan lilin perdamaian untuk menghormati semua korban tawuran, aksi theatrikal. Para alumni dari perwakilan sekolah juga melakukan orasi dan menandatangani pernyataan sikap untuk menghentikan aksi tawuran ini.
         Semoga pendeklarasian ini benar-benar terjadi dan tidak hanya menjadi acara yang sifatnya ceremonial. Oleh karena itu, mari pelajar Indonesia tunjukkan diri kalian dengan PRESTASI bukan dengan KEKERASAN !!

Sumber :

No comments:

Post a Comment